Friday, November 6, 2020

# Cretive Writing

5 Poems with Different Themes in Indonesian Language (Mid-term Test)

 

By: Siti Maharani Salsabilla

(A1B218074)

https://www.kompasiana.com/bellasalsabillaa


 1. A poem about parents


November dalam Balutan Rindu


Kala senja menderai di bulan Novembersekian tahun yang lalu

Di sela kantuk menjelang malam

Aku  mendengarkan ceritamu, ibu..

Cerita tentang sepatu Cinderella yang dicuri sang pangeran

Cerita selendang bidadari yang dicuri anak perkampungan di tempat pemadian

Lalu, tembang manis mengalun lembut dari bibir mungilmu

(Nina Bobok, Nina Bobok, Kalau Tidak Bobok, Digigit Nyamuk)

Dan  kecupan lembut penuh kasih mendarat di keningku

Aku terlelap di pangkuanmu..

 

Suatu hari ketika langit bersih..

Cerita-ceritamu ku tulis kembali dalam sajak

Awan-awan putih pun tersenyum manis

Menyanyikan tembang cinta dalam rindu yang menderukan

Angin keperbatasan kota kelahiran kita

Lalu menyapa daun-daun akasia

Yang tumbuh di sudut taman rumah kita

Tempat di mana ibu selalu menanti orang-orang tercinta

Pulang membawakan oleh-oleh pelipur lara

 

Ibu..

Saat ini putri kecilmu telah menjelma menjadi gadis dewasa

Dari kejauhan perantauan

Putrimu terduduk sendiri merindukan peluk hangatmu

Doamu selalu menyertaiku di setiap langkah lemahku

Semoga kepulanganku nanti

Dapat membawa sebongkah kebahagiaan untukmu

Ibu..

Salam rinduku untukmu..


2. A poem about education


Sajak Untuk Guru


Wahai guru...

Ketika namamu tertulis dalam kalimat nan agung

“Guru, Pembangun Insan Cendekia”

Ku pahat relif asa pada monumen kekaguman

Ingin sepertimu

Mencerdaskan anak negeri

Membangun bangsa dan negara

Dalam bakti sepanjang masa

 

Hari ini, bulan November 2020

Berjuta kami muridmu, mengagumi hadirmu

Kharismamu bersinar

Bagai mentari pagi menyinari bumi

Menyapa bulir-bulir embun yang bergelayut pada daun

Membangunkan sejuta asa yang terlelap dalam mimpi

 

Guru..

Kebesaran cintamu adalah denyut semangat kami

Mewarnai mimpi-mimpi  dilelapnya malam

Merajut asa  ke pelukan bintang

Merenda cita menggapai rembulan

 

Guru..

Kini, kami murid-muridmu

Sedang berkayuh mengharungi samudra

Meniti buih dan gelombang

Dalam gerimis riak laut

Demi sebuah perjuangan masa depan

 

Hari ini,bulan  November 2020

Ku nyanyikan lagu ini untukmu guru

Dalam rindu yg mengharu biru padamu

 

(Terpujilah wahai engkau
ibu bapak guru
namamu akan selalu hidup
dalam sanubariku

Semua baktimu
akan kuukir di dalam hatiku
sebagai prasasti
terima kasihku tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
engkau patriot pahlawan bangsa…
tanpa tanda jasa)


Salam rindu untukmu guru-guru tercinta

Dalam doa yang tak pernah henti

Untukmu guru, salam cinta anak negeri.. 


3. A poem about religion 


Suatu Malam dalam Sebuah Senandika pada Tuhan


Ya Allah..

Izinkan ku buka lembaran tahun ini  dengan ridho-Mu

Agar ku mampu menelusuri garis takdir ini dalam Bismillah

Walau kerikil dan jalan berbatuan menyapa setiap pijakku

Ingin ku lewati dalam senandung bersama asma-Mu

 

Ya Allah..

Izinkan ku kubur catatan lusuh tahun lalu

Di tengah rerimbunan rimba sunyi

Agar ku mampu mengusung catatan putih

Dalam percakapan malam yang beku

Sebab catatan  ini lusuh dan kumuh

Ternoda keangkuhan peradaban zaman

 

Ya Allah..

Biarkan ku basuh jelaga dosa ini

Dengan embun suci yang engkau turunkan di malam buta

Agar ku tulis setiap asaku di atas sajadah-Mu

Di keheningan pekatnya malam

Dalam rindu pada-Mu yang tak terpadamkan

 

Ya Allah..

Izinkan gelapnya malam ku tembus bersama cahaya-Mu

Agar dingin yang memagut, sepi yang berselimut

Tak lagi mengunci percakapan malam

Dalam kantuk yang menidurkan

 

Walau lolongan panjang srigala malam

Menyapih dan mencabik  kengerian

Menggiring tarian semu dalam senadung

Biarkan peradaban subuh mengantarkan

Suluh rindu keabadian cintaku pada-Mu 


4. A poem about nature

Cr: Google


Kota Kenangan


Ku tiba di kotamu ketika langit bersih

Cahaya mentari yang bertelau-telau di balik pohon bambu

Mengabarkan hangatnya kerinduan dalam nyanyian daun bambu

Karena semilir

 

Tak banyak yang berubah

Walau rasa telah lama usai

Sekian tahun hanyalah rentangan panjang

Bersama cerita-cerita indah tentang keelokan kotamu

Angin yang berembus sepoi

Bunga-bunga yang mekar mewangi

Jalan setapak pada penurunan

Menuju saung-saung bambu ditepi danau mungil

Masih seperti dulu

 

Dan ketika senja berlabuh

Gerimis merenyai menjemput kelam

Cerita tentangmu mengatup

Menggiring irama langkah menuju perbatasan

 

Dalam gigil kotamu

Cahaya malam telah menampakkan separuh wajahnya

Kerinduan itu pun ku lipat kembali

Ku titip pada desir semilir di ayunan daun-daun bambu 


5. A poem about love


Ruhku dan Ruhmu dalam Nyanyian Potong Bebek Angsa

 

Saat kita bertemu,

Lingkaran ruhmu mengitariku

Mengusung sukmaku di bawah bayang-bayang luka

Lalu malaikat-malaikat cinta menyanyikan kidung rindu

Mengusik relung-relung yang nyaris mati

Berbagai cerita pun bergulir dalam alur yang tak terbendung

Menyemarakan kedukaan dalam tarian bidadari-bidadari kecil

 

Di bawah tatapan sinar rembulan

Kau coba pelajari bahasa ruhku

Tuk menyingkap segala rahasia di balik hati

Ruhmu menyusup di aliran darahku

Ruhmu berputar mengikuti denyut jantungku

Berdetak dalam irama detak nafasku

 

Tapi..

Cahaya rembulan  yang bertelau-telau di balik daun cemara

Mempertegas ketidakberdayaan ruhmu

Ruhmu...ruhku...akhirnya bercumbu dalam nyanyian potong bebek angsa

Haha…mereka berjingkrak-jingkrak sambil melantunkan nyanyian masa kecil kita

 

(potong bebek angsa, masak di kuali

Nona minta dansa, dansa empat kali

sorong ke kiri, sorong ke kanan

Tralala…lala…lala.. )


Cemara pun menderai

Dan.. Bibir rembulan kian pucat

Akhirnya ku lepaskan tatapan ruhmu dalam rinai gerimis

Kau sesali ruhku yang tak lagi mengerti syair cinta sang pujangga




No comments:

LET'S learn english together!

HELLO, THERE!